Pengaruh Penambahan Arang Aktif Biji Salak dengan Aktivator NaOH sebagai Adsorben Pemurnian Minyak Jelantah The Effect of Adding Salak Seed Activated Charcoal with NaOH Activator as an Adsorbent for Cooking Oil Purification

Main Article Content

Irna Dwi Destiana
Ferdi Fathurrohman
Triyani Setiawati

Abstract

Pemakaian minyak goreng berulang dapat merusak karakteristik fisik dan kimia minyak dikenal sebagai minyak jelantah. Faktor memperbaiki mutu minyak jelantah dengan memurnikannya menggunakan arang aktif biji salak. Proyek Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi adsorben arang aktif biji salak terhadap karakteristik minyak setelah pemurnian. Metode Proyek Akhir ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan penambahan arang aktif biji salak, P0 (0%) P1 (2,5%) P2 (5%), dan P3 (7,5%) 3 kali ulangan. Parameter yang diamati kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, kadar air dan bahan menguap, perubahan aroma dan warna. Pengolahan data menggunakan ANOVA, dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi adsorben arang aktif biji salak pada pemurnian minyak jelantah berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap karakteristik kimia, yaitu kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air dan bahan menguap, warna serta aroma minyak jelantah. Semakin tinggi penambahan konsentrasi adsorben maka kualitas minyak jelantah akan semakin meningkat. Perlakuan konsentrasi terbaik pada pemurnian minyak jelantah yaitu P2 (5%) dengan kadar air dan bahan menguap 0,27%, kadar asam lemak bebas 0,27%, bilangan peroksida 13 mek O2/ kg, perubahan warna dan aroma  menunjukkan agak lebih baik dari kontrol (P0).

Article Details

Section
Articles

References

Al Qory, D. R., Ginting, Z., Bahri, S., & Bahri, S. (2021). Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Karbon Aktif dari Biji Salak (Salacca Zalacca) sebagai Adsorben Alami dengan Aktivator H2SO4. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 10(2), 26. https://doi.org/10.29103/jtku.v10i2.4727

Alamsyah, M., Kalla, R., & La Ifa, L. I. (2017). Pemurnian Minyak Jelantah dengan Proses Adsorpsi. Journal Of Chemical Process Engineering, 2(2), 22. https://doi.org/10.33536/jcpe.v2i2.162

Alkaff, H., & Nurlela, N. (2020). Analisa Bilangan Peroksida Terhadap Kualitas Minyak Goreng Sebelum dan Sesudah Dipakai Berulang. Jurnal Redoks, 5(1), 65. https://doi.org/10.31851/redoks.v5i1.4129

Aziz, T., Shabrina, D., & Pratiwi, R. N. (2016). Penurunan Kadar FFA dan Warna Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben dari Biji Kurma dan Kulit Salak. Jurnal Teknik Kimia, 22(1), 43–48.

A, Kusmiran., N, Suwandi., & R, Desiasni. (2020). Jurnal Fisika Analisis Pengaruh Konsentrasi Natrium Hidroksida terhadap Sifat Mekanik Komposit Berpenguat Serat Sisal. Jurnal Fisika, 10(2), 11–18. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jf/index%0AAnalisis

Dwi, A.M., Shabrina ,S. R., & Andri, K. (2022). Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Rumah Tangga Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Pengendalian Pencemaran Air dan Lingkungan. Jurnal akal: abdimas dan kearifan lokal, 3(2), 161–170. https://e-journal.trisakti.ac.id/index.php/kearifan

Evika. (2011). Penggunaan Adsorben Arang Aktif Tempurung Kelapa pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). (2022). Potensi Minyak Jelantah di Kota Besar Mencapai 207 Ribu KL.

Gewa, H, Seri Maulina, & Vidyanova A,M,M. (2018). Karakteristik Karbon Aktif dari Pemanfaatan Limbah Tanaman Kelapa Sawit dengan Penambahan Aktivator Natrium Karbonat (Na2CO3) dan Natrium Klorida (NaCl). Jurnal Teknik Kimia USU, 6(4), 41–44. https://doi.org/10.32734/jtk.v6i4.1597

Hidayati, F. C., Masturi, M., & Yulianti, I. (2016). Purification of used cooking oil (Used) by using corn charcoal. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 1(2), 67–70.

Ihwan, Fadlia, & Anam, & S. (2019). Mutu Minyak Jelantah dengan Adsorben Biji salak (Salacca zalacca (Gaertn.)Voss) menggunakan Parameter Bilangan Peroksida dan Asam Lemak Bebas. Jurnal Farmasi Galenika, 5(2), 124–131. https://doi.org/10.22487/j24428744.2019.v5.i2.10070

Karyantina., Apriyanto, A, Anasti, S., & Merkuria .,K. (2014). Pemanfaatan .Kopi Biji Salak (Salacca Zalacca) dalam Produksi Kue Kuping Gajah dengan Variasi Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Rosch) dan Berat Tepung Terigu Utilization. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 1(2), 59–68.

Neni, S.W.N, Nurhaeni, & Musafira. (2014). Pemanfaatan arang aktif kulit pisang kepok (Musa Normalis) sebagai adsorben untuk menurunkan angka peroksida dan asam lemak bebas minyak goreng bekas. Journal of Natural Science, 3(1), 18–30.

Nugroho. (2014). Studi Potensi Biji Salak (Salacca edulis Reinw) sebagai Sumber Alternatif Monosakarida dengan Cara Hidrolisis Menggunakan Asam Sulfat. Universitas Gadjah Mada.

Nusa, M. I., & Sipahutar, & Y. B. (2018). Penggunaan Adsorben Biji Pepaya Untuk Merekondisi Kualitas Minyak Jelantah. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 1(2), 95–102. https://doi.org/10.30596/agrintech.v1i2.2009

Noriko, N., Elfidasari, D., Perdana, A. T., Wulandari, N., & Wijayanti, W. (2012). Analisis Penggunaan dan Syarat Mutu Minyak Goreng pada Penjaja Makanan di Food Court UAI. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 1(3), 147. https://doi.org/10.36722/sst.v1i3.52

Megawati, M., & Muhartono,. (2019). Konsumsi Minyak Jelantah dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Majority, 8(2), 259–264.

Pakpahan, J. F., Tambunan, T., M, A. H., & Ritonga, & Y. (2013). Pengurangan FFA dan Warna dari Minyak jelantah dengan Adsorben Serabut Kelapa dan Jerami. Teknik Kimia USU, 2(1), 31–36.

Pongenda, R. C. M. N. & D. K. W. (2015). Bio Charcoal of Salak Seed ( Salacca edulis ) as an Absorbent for Chromium. 4(May), 84–90.

Prasetyowati, Kurniawan, A., & Saputra, D. (2011). Pemurnian Minyak Jelantah dengan Adsorben Bentonite dan Arang Aktif. Jurnal Teknik Kimia, 17(5), 59–65.

Purnavita, L. H. R. dan S. (2014). Pengaruh Suhu dan Waktu Adsorpsi Terhadap Sifat Kimia-Fisika Minyak Goreng Bekas Hasil Pemurnian Menggunakan Adsorben Ampas Pati Aren dan Bentonit. Momentum, 10, No.(2)(ISSN 0216-7395), 35–41.

Silmi, M., Abubakar, H., Nuryanti, S., & Pembahasan, H. (2018). Pemanfaatan Kunyit (Curcuma domestica Val) Untuk Memurnikan Minyak Jelantah. Jurnal Akademika Kim, 7(2302-6030 (p), 2477-5185 (e), 41–45.

SNI-770-2019. (2019). Minyak goreng sawit.

Subramanyam, R. P. V. & R. (2016). Evaluation of the deleterious health effects of consumption of repeatedly heated vegetable oil. Toxicology Reports, 3, 636–643. https://doi.org/10.1016/j.toxrep.2016.08.003

Sugono, I. P. (2016). Pengaruh Konsentrasi NaOH terhadap Rendemen Naphtol pada Proses Pembuatan Napthol. KONVERSI, 5:(1) (ISSN 2252-7311), 31–38.

Sukmawati, P. D. (2017). Perbandingan metode aktivasi terhadap kapasitas adsorpsi zeolit alam pada minyak jelantah. Simposium Nasional, 2008, 1–6.

USDA. (2022). Oilseeds and Products Update. In the United States Department of Agriculture (USDA) Foreign Agricultural Service (Issues ID2022-0004).

Waluyo, U., Ramadhani, A., Suryadinata, A., & Cundari, L. (2020). Penjernihan Minyak Goreng Bekas Menggunakan Berbagai Jenis Adsorben Alami. Jurnal Teknik Kimia, 26(2), 70–79.

Wati, B. M. S. ; dan S. I. (2014). Efektivitas Arang Aktif Kulit Salak Pada Pemurnian Minyak goreng Bekas. Chem.Prog, 7(2).

Yustinah. (2013). kesetimpaan adsorbsi asam lemak bebas dan peroksida di dalam minyak sawit mentah (CPO) menggunakan adsorben dari ampas tebu. Konversi, 4(1), 88–100.

Yustinah., S. A. (2020). Pemanfaatan Eceng Gondok Bio-Adsorben Pada Pemurnian Minyak Goreng Bekas. Konversi, 9(2), 25–32.

Zuliani., Yustinah., dan Hartini. (2015). Pengaruh Konsentrasi Aktivator Naoh Pada Proses Pembuatan Arang Aktif Terhadap Kualitas Minyak Bekas Setelah Proses Pemurnian. Jurnal Teknik Kimia, November 2015, 1–7. jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek.