Gambaran Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di Puskesmas Palasari
Main Article Content
Abstract
Abstrak. Tuberkulosis adalah kondisi medis yang menular mungkin menyebabkan kematian dan menyebar melalui droplet yang ditularkan oleh basil tuberkulosis dari individu yang telah terinfeksi. Kuman partikel-partikel TBC masuk ke dalam sistem pernapasan manusia melalui inhalasi udara dan berakhir di paru-paru. Setelah itu, mereka dapat didistribusikan secara luas ke bagian lain dari tubuh ke sirkulasi, sistematik limfatik, dan saluran respirasi, atau secara langsung ke bagian lain. Betapa mudahnya seorang pasien menjadi terinfeksi bergantung pada seberapa positif hasil tes dahaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan di Puskesmas Palasari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini tidak melakukan intervensi atau perlakuan pada subjek penelitian tetapi hanya menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Diadakannya penelitian ini untuk memahami tingkat kepatuhan dalam pengobatan TB paru di Puskesmas Palasari. Dari 78 responden, ditemukan bahwa 41 orang (52,6%) menunjukkan kepatuhan yang tinggi, 25 orang (32,1%) berada pada tingkat kepatuhan menengah, dan 12 orang (15,4%) memiliki kepatuhan yang rendah terhadap pengobatan. Oleh karena itu, sebagian besar partisipan tergolong memiliki kepuasan yang tinggi dalam mengonsumsi obat. Maka berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasien TB paru di Puskesmas Palasari, Subang patuh terhadap minum obat TB paru nya. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam lebih mengeksplorasi upaya atau tindakan yang tepat dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
kemenkes. (2022). kepatuhan pengobatan pada tbc. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/637/kepatuhan-pengobatan-pada-tbc
Nabila, N. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Penderita Tuberkulosis Paru (TB) : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(8), 1478–1484. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i8.3484
Sejati, A., & Sofiana, L. (2015). Faktor-Faktor Terjadinya Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 122. https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3372
Dewi, N. L. K. F., Puspawati, N. L. P. D., & Sumberartawan, I. M. (2019). Gambaran kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru. Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing, 3(1), 45–51. https://doi.org/10.36474/caring.v3i1.118.
Budianto, A. (2015). Usia dan pendidikan berhubungan dengan perilaku kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
(8). https://doi.org/10.35952/jik.v4i8.19
Nabila, N. (2023). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Penderita Tuberkulosis Paru (TB) : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(8), 1478–1484. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i8.3484
Fitri, L. D. (2018). Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(01), 33–42. https://doi.org/10.33221/jikm.v7i01.50
Meyrisca, M., Susanti, R., & Nurmainah. (2022). Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dengan Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Sungai Betung Bengkayang. Lumbung Farmasi; Jurnal Ilmu Kefarmasian, 3(2), 277–282.