Perbedaan Suhu Dehidrator terhadap Rendemen, Warna, Kadar Air dan Organoleptik pada Pembuatan Tepung Kulit Buah Naga Merah

Main Article Content

Novita Dian Rizkiana
Fitri Suciati
Ridwan Baharta

Abstract

Abstrak. Buah naga merupakan jenis buah tropis yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam budidaya di Indonesia. Umumnya buah naga merah hanya dimanfaatkan daging buahnya saja, baik kulit maupun daging buahnya memiliki manfaat dapat dipakai sebagai pewarna alami. Sekitar 30-35% bagian buah naga merupakan kulitnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu menggunakan dehidrator terhadap rendemen, warna, kadar air dan organoleptik tepung kulit buah naga merah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan  Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu P1 =   50℃, P2 =  60℃, dan P3 = 70℃. Pengujian yang dilakukan untuk tepung kulit buah naga merah yaitu rendemen, warna, kadar air dan organoleptik. Data rendemen, warna, dan kadar air dianalisis menggunakan ANOVA dan jika hasilnya signifikan dilanjutkan dengan uji DMRT,  sedangkan data organoleptik dianalisis menggunakan modus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengeringan dengan suhu yang berbeda dapat memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap rendemen, kadar air dan warna kekuningan (b*), namun tidak berpengaruh nyata terhadap (P>0,05) terhadap terhadap warna kecerahan (L*) dan kemerahan (a*). Tepung kulit buah naga merah yang paling banyak disukai  pada perlakuan P3 dengan suhu pengeringan 70℃.

Article Details

How to Cite
Rizkiana, N. D. ., Suciati, F. ., & Baharta, R. (2024). Perbedaan Suhu Dehidrator terhadap Rendemen, Warna, Kadar Air dan Organoleptik pada Pembuatan Tepung Kulit Buah Naga Merah. Jurnal Ilmiah Ilmu Dan Teknologi Rekayasa, 6(2), 52–59. https://doi.org/10.31962/jiitr.v6i2.185
Section
Articles

References

Ali, M. (2016). Optimasi Pengolahan Teh Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus). AGRITEPA, II(2), 216–223.

Angkat, N. U., Siregar, L. A. M., & Damanik, R. I. (2018). Identifikasi Karakter Morfologi Buah Naga (Hylocereus sp.) Di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Jurnal Agroteknologi FP USU, 6(4), 821–825.

Apriliyanti, M. W., Suryanegara, M. A., Wahyono, A., & Djamila, S. (2020). Kondisi Optimum Perlakuan Awal Dan Pengeringan Kulit Buah Naga Kering. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 31(2), 155–163. https://doi.org/10.6066/jtip.2020.31.2.155.

Arsyad, M., & Riska. (2021). Analisis Fisikokimia Selai Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dengan Variasi Penambahan Kulit Buah Naga Merah. Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 9(3), 159–168.

Badan Standarisasi Nasional. (2009). Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. SNI 3751 : 2018.

Budiarti, G. I., Sya’bani, I., & Alfarid, M. A. (2021). Pengaruh Pengeringan terhadap Kadar Air dan Kualitas Bolu dari Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L). Fluida, 14(2), 73–79. https://doi.org/10.35313/fluida.v14i2.2638.

Cahyani, S., Tamrin, & Hermanto. (2019). Pengaruh Lama dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Organoleptik, Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Kimia Tepung Kulit Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla). J. Sains Dan Teknologi Pangan, 4(1), 2003–2016.

Chandra, A., & Witono, J. R. B. (2018). Pengaruh Berbagai Proses Dehidrasi Pada Pengeringan Daun Stevia Rebaudiana. Jurusan Teknik Kimia, April, 1–6.

Choirunisa, R. F., Susilo, B., & Nugroho, W. A. (2014). Pengaruh Perendaman Natrium Bisulfit (NaHSO3) dan Suhu Pengeringan Terhadap Kualitas Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker). Jurnal Bioproses Komoditi Tropis, 2(2), 116–122.

Erni, N., Kadirman, & Fadilah, R. (2018). pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1(1), 95. https://doi.org/10.26858/jptp.v1i1.6223.

Halawa, R. (2018). U ji Mutu Fisik Dan Uji Mutu Kimia Dalam Pembuatan Mie Dengan Variasi Penambahan Tepung Jantung Pisang Sebagai Pangan Fungsional. Psychology Applied to Work: An Introduction to Industrial and Organizational Psychology, Tenth Edition Paul, 53(9), 1689–1699.

Haryanti, N., & Zueni, A. (2015). Identifikasi Mutu Fisik , Kimia Dan Organoleptik Es Krim Daging Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Dengan Variasi Susu Krim. Agritepa, 1(2), 143–156.

Hasanah, A., Nurrahman, N., & Suyatno, A. (2022). Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga terhadap Derajat Warna, Kadar Antosianin, Aktivitas Antioksidan dan Sifat Sensoris Cendol. Jurnal Pangan Dan Gizi, 12(1), 25. https://doi.org/10.26714/jpg.12.1.2022.25-31.

Kartika, Z. (2022). Karakteristik Mutu Pengeringan Nanas Menggunakan Food Dehydrator Dan Tray Dryer. Skripsi. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik, Enjiniring Pertanian Indonesia, Indonesia.

Lestari, D., Dewi, M., Ningsih, S. C., & Hidayati, H. (2021). Identifikasi Boraks pada Pentol, Bakso di Kelurahan Air Hitam dengan Pereaksi Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 3(1), 58–64. https://doi.org/10.33759/jrki.v3i1.125.

Lilir, F. B., Palar, C. K. M., & Lontaan, N. N. (2021). Pengaruh lama pengeringan terhadap proses Pengolahan kerupuk kulit sapi. Zootec, 41(1), 214–222.

Maulana, R., Jamaluddin, & Finawan, A. (2018). Rancang Bangun Pengendalian Proses Pada Sistem Pengering Biji Kopi Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Tektro, 2(2).

Nafidzah, I., Radam, R., & Arryati, H. (2018). Rendemen Pengolahan Tepung Buah Nipah (Nypa fruticans Wurmb) Dari Desa Bunipah Kecamatan Aluh-Aluh Kalimantan Selatan. Jurnal Sylva Scienteae, 01(1), 65–71.

Nasrullah, Husain, H., & Syahril, M. (2020). Pengaruh Suhu Dan Waktu Pemanasan Terhadap Stabilitas Pigmen Antosianin Ekstrak Asam Sitrat Kulit Buah Naga Merah. Jurnal Chemical, 21(2), 150–162.

Nugroho, S. A., & Hariono, B. (2022). Pengaruh Suhu dan Waktu Proses Pengeringan Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tepung Okra (Abelmoschus Esculentus L. Moench). JOFE : Journal of Food Engineering, 1(4), 171–183. https://doi.org/10.25047/jofe.v1i4.3445.

Rozana, Hasbullah, R., & Muhandri, T. (2016). Respon Suhu pada Laju Pengeringan dan Mutu Manisan Mangga Kering (Mangifera indica L.). Jurnal Keteknikan Pertanian, 4(1), 59–66.

Subandi, Suparman, & Sukiyadi. (2015). Modifikasi Oven Bekas sebagai Alat Pengering Multi Fungsi. Jurnal Ilmiah Teknik Pertanian, 7(2), 77–144.

Supraptiah, E., Ningsih, A. S., & Zurohaina. (2019). Optimasi Temperatur Dan Waktu Pengeringan Mi Kering Yang Berbahan Baku Tepung Jagung Dan Tepung Terigu. Jurnal Kinetika, 10(02), 42–47. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/index.